"Aku malu dengan diriku. Aku malu telah berani mengharapkanmu. Aku malu telah menyatakan hal yang tidak kamu miliki rasanya. Aku malu telah jatuh cinta kepada sosok yang hanya sebatas penyemangat." Ini rasa yang aku sembunyikan selama tiga tahun. Waktu sebelum panitia wisuda memanggil namaku sebagai mahasiswi dengan IPK terbaik. Waktu sebelum kamu menarik tanganku, dan mengajakku bercumbu dengan hujan. Waktu sebelum Kedai Arch menjadi tempat terakhir kita bertukar pikiran. ** "Selamat atas keberhasilan yang selalu kamu impikan." Bungkusan kado kamu suguhkan kepadaku. Entah apa isinya, tidak segera aku buka. "Terima kasih, semua juga berkat kerja sama kita." Ucapku dengan senyuman sederhana yang tidak lagi asing. Antara aku dan kamu. Antara malam ini dan kemarin. Ada rasa yang berbeda, setelah hujan siang tadi. Setelah aku sampaikan perasaan tertahanku selama tiga tahun. Semuanya berubah, bahkan malam ini. Malam yang sama seperti malam kemarin, mem
aku adalah kata yang tak pernah kau baca