Skip to main content

Dari Pembawa Air untuk Si Kembar

Semua berawal di tanggal 23 Juli 2017. Kurasa begitu,

Aku mengenalnya. Bukan, lebih tepatnya kita berkenalan. Seperti biasa, basa-basi, kolaborasi, bertanya kabar, dan akhirnya menjadi candu.

Semua terlihat begitu normal. Yah, ini jaman lebih maju dari ketika Cleopatra dan Caesar berhubungan. Juga lebih manis dari cerita sedih Romeo dan Juliet. Tapi, aku memiliki sebuah kenangan tersendiri tentang si Kembar.

Dia, yang berada di lingkaran planet Merkurius dan si pemilik batu bintang Moss Agate. Si Kembar yang dua pekan ini membuatku sedikit sayang lebih dari yang seharusnya.

Jika (dia) membaca ini; tolong cukup datang sekali saja. Karena kepergian itu sulit untuk kita masing-masing.

Meski dia begitu pemilih karena takut patah hati, tapi aku selalu tahu bahwa dia pun sama rindunya denganku saat ini.

Jangan tanya mengapa kami tak saling menyapa. Karena dalam tantangan, kita hanya bisa menahan rindu. Hingga dua pekan ke depan. Dan jangan katakan itu mudah, itu sangat sulit!!!

Aku merindukan suaranya saat menyapa 'Hallo?' di ujung telepon antara Palembang-Sekadau. Aku suka saat dia tertawa. Aku ingin dengar dia menyanyikan lagu Resah milik Payung Teduh lagi, dan aku rindu saat dia khawatir.

Entah mengapa. Di sembilan Agustus, malam tadi, aku membaca chat terakhirnya dengan perasaan gelisah dan khawatir yang berlebih. Tapi aku masih belum mampu bertanya kenapa. Hanya takut dia marah atau merasa diabaikan dengan caraku memperlakukan perhatiannya.

Jujur, aku tak bermaksud demikian.

Dan jika itu benar. Maafkan sang Pembawa Air ini wahai Kembar. :)



Sang Pembawa Air merindukan dengan sangat Si Kembar yang super perhatian.

Terima kasih, :)

Comments

Popular posts from this blog

Putri Al Fatih Quotes #8

Putri Al Fatih Quotes #9

Quotes by Putri Al Fatih Support by Paletto App ... @2017

Putri Al Fatih Quotes #10